"Nanti lama lama juga pinter sendiri deh Zizi...", "semoga saja bu,hehe..." Zizi kali itu sedang ada dirumah tetangganya...
"hehe... lama ini nunggunya, duduk situ dulu yuk...", "hmm iya pak..." Zizi pun mau diajak pergi duduk didekat dapur itu. Tentu baru duduk sebentar, Zizi sudah dirangkul oleh Gofur, mulai sibuk pria itu menjamah tubuh Zizi yang montok, Apalagi Zizi berpakaian cukup minim, nafsu Gofur beberapa hari itu makin meningkat dan lama lama tak bisa ditahan. "hehe... Zizi emangnya enggak kuliah?", "kuliah? enggak pak, kan Zizi... masih kurang pinter...", "masak cewek seperti kamu ini kurang pinter sih?", "iya pak...kan zizi... masih belum lanjut...ngh... sekolah lagi..." Gofur memang hanya diberitahu kalau Zizi itu saudaranya Zainul. Gofur beberapa hari yang lalu capek cuma bisa melihat toket besar Zizi, kini ia bisa memegangnya langsung, ia remas remas sesuka hati, tersenyum lebar ia akhirnya bisa menjamah tubuh perempuan muda lagi. "iya dilanjut dong... biar makin pinter...", "hmm...iya nanti kalau bisa pak...ah pak...nanti..ngh..." Zizi mendapati toket besarnya sudah dikeluarkan dari tanktopnya itu, toket besarnya diremas terus, puting susu Zizi dirangsang juga, tentu akhirnya air susu menyembur keluar. "waduh...hebat...", "ah..ngh...uuh...hmmh... pak...itu...masakannya...", "oh iya bentar..." Gofur secepat kilat pergi kedapur mematikan kompor, setelah itu ia kembali menemui Zizi. Gofur geleng geleng saja, melihat Zizi sibuk melepas tanktopnya. "mmh...eh, pak Gofur..ngh...", "hehe... ayo pindah dulu Zizi... kekamar aja...", "ehm...iya..uh..." Zizi menurut Saja diajak kekamar.
Sampai dikamar, Zizi pun selesai melepas tanktopnya, tentu agar tidak basah kena air susu. "nah...heh... Sini itu Zizi..ummh..mmph..mm..sluurp..mh..", "ngh...mmh..uh.." Langsung saja toket besar Zizi disambut tangan nakal Gofur, kemudian puting susunya dikenyot dan dihisap terus, Gofur tampak senang akhirnya ia bisa merasakan langsung air susu segar dari sumbernya. "sluurp..mmpph...ah... Zizi, kok bisa keluar susunya ini?", "enggak tau pak... Tiba tiba bisa aja gitu...", "wah hebat emang...sluurp...mh..sluurp..." Zizi tertahan diatas kasur, ia hanya bisa melihat kini toketnya diremas remas, putingnya tertarik keatas karena dikenyot dan disedot turus oleh mulut Gofur. Zizi memang hampir setiap hari kini selalu membiarkan air susunya diminum oleh Zainul ataupun Jafar, tentu ia berfikir pasti memang air susunya itu harus sering dibagikan untuk semua pria yang mau menikmatinya. "aah..uh..ngh...", "sluurp...ah...wah...eh Zizi pake lagi itu baju kamu..." Gofur tiba tiba saja menyuruh Zizi berpakaian. Setelah itu ia ajak cewek itu keluar dari kamar. Gofur berlari kearah pintu rumahnya, ternyata memang istrinya sudah datang. "kenapa dikunci pak?", "nggak dikunci kok buk.." padahal memang tadi pintu depan dikunci oleh Gofur agar ia bisa mengganggu Zizi. "bu itu udah jadi...", "udah ya, iya udah kamu bawa pulang aja Zizi...", "hmm iya bu..." tampaknya istri pak Gofur tidak curiga, karena tidak ada yang mencurigakan. Zizi pun bersiap membawa pulang hasil ia memasak didapur tadi. "eh Zizi, besok kalau mau kesini lagi, kita masak yang lain lagi ya...", "oh iya bu, terima kasih bu...", "iya iya..." Zizi pun pulang meninggalkan rumah tetangganya itu.
"loh mau kemana pak?", "mau keluar sebentar...", "bukannya bapak masih nanti malam masuk kerjanya?", "iya ini mau kerumah...temen...", "oalah iya iya..." Gofur tak lama kemudian juga keluar dari rumahnya itu. Ijinnya memang kerumah teman, Gofur pergi melangkah melewati beberapa rumah. Setelah itu ia lihat kebelakang,ia lihat dari jauh, tampak istrinya tidak ikut keluar rumah, ternyata Gofur bergegas pergi kerumah Zainul. "...iya...ooh pak Gofur..." Pintu rumah dibuka, Gofur tersenyum lebar karena disambut oleh Zizi. "hehe...Zizi...boleh nggak main kerumah kamu?", "oh boleh kok pak masuk aja..." Dengan senang hati Gofur masuk kerumah itu. "pak Zainul kemana?", "itu omku baru berangkat tadi, mungkin baru pulang sore...", "ooh pas banget deh...haha..." Gofur senang waktunya mampir kerumah itu sangat tepat. Tentu tanpa basa basi Gofur sudah langsung mendekati Zizi lagi, "mmh...ah...pak...", "Ya udah Zizi biar aku temani ya dirumah,hehe... ayo kesana cantik...", "hmm iya pak..." Zizi digiring keruang tengah rumah itu. Sampai disana, langsung Gofur kembali menggrayangi tubuh Zizi, ia tangkap lagi toket besar Zizi itu, digoyang goyang dengan asyik, ia remas remas lagi. "Hehe... Zizi pasti nanti pinter masak deh...kalau tiap hari belajar dirumah...", "oh iya..ngh..uh...", "istri saya itu seneng kalau ada temennya masak, tinggal aku nih yang seneng karena belum ada temen main,hehe..." Zizi masih berdiri menahan tubuhnya yang sibuk digrayangi oleh Gofur. "mmh... gitu ya pak..ah...", "nah biar aku seneng juga, sekali kali kamu temenin main ya...hehe..", "ah..mmh...i..iya pak...", "hehe sip... aduh gak sabar ini... kamar kamu yang mana Zizi?" Jafar mengeluarkan toket besar Zizi dari tanktopnya, ia lihat ternyata sudah basah puting kenyal Zizi itu oleh susu. "Zizi tidurnya dikamar itu biasanya pak...ngh..", "ooh iya udah yuk..hehe..." Zizi pun digiring kekamarnya Jafar.
"aahn..mh..uh..." Tentu segera Zizi ditelanjangi, Gofur sudah tidak sabar ingin melihat tubuh indah Zizi seluruhnya. "hehe...wah...luar biasa..." Akhirnya pria itu tersenyum lebar melihat Zizi sudah telanjang. Gofur kemudian juga bergegas membuka pakaiannya. "hmm..pak Gofur...", "wah...Zizi..." Zizi melihat Gofur sudah telanjang juga, cewek itu malah mendekat lalu menangkap batang penis milik Gofur itu. Gofur tidak tau bagaimana Zizi seperti sudah terbiasa saja mengurus penis tegak, karena kini Gofur mendapati batang penisnya di kocok dan dielus tangan mulus Zizi. "mmh...hmm...", "hebat ZIzi...tuh kan bener aslinya Zizi itu pinter banget...", "masa sih pak?", "iya...hehe...wah...uh...", "mgmh..mmh..mmh..." Zizi kini mulai sibuk menggunakan mulutnya, ia emut saja penis tegak milik Gofur. Zizi memang sebelumnya sempat disuruh mencoba mengulum penis tegak milik Zainul ataupun Jafar. Gofur menunggu dan menikmati saja, ia heran, tadi Zizi ngakunya enggak lanjut sekolah, tapi malah pinter mengurus penis pria. "wauh..uh..ngh...aduh..." tak lama kemudian, Crot croot, Gofur klimaks duluan, memang saat tadi sempat menikmati air susu Zizi tentu nafsunya sudah meningkat. "mmh..ngh..." Zizi kemudian menyempatkan diri membersihkan wajahnya dari sperma yang muncrat kewajahnya itu. "hehe... Zizi udah biasa ya main beginian?", "hmm iya masih belajar ini pak...", "wah masih belajar juga?haha...", "ngh..ah..mh.." Zizi dirobohkan kekasur, kini toket besarnya mulai kembali dijamah tangan nakal Gofur. "hehe...ummph...sluurp..mm.." puting susu menonjol milik Zizi itu langsung disedot lagi,Gofur terus ayik minum susu. "mmh..ngh...pak Gofur...", "sluurp..ah..iya Zizi...", "istrinya pak gofur juga sering main begini nggak pak?", "looh ya sering dong, kan istri saya... harus sering sering malah hehe...", "ooh gitu ya..ahn..ngh...", "sluurp..mh..sluurp..ah... Kalau Zizi kan belum nikah ya...", "iya belum pak... kan masih kecil..", "masih kecil? loh udah gede gini kok kamu ini...haha...", "hmm...iya sih pak..." Zizi masih mengira ia belum cukup dewasa untuk menikah. "sluurp..aah... kalau belum nikah, Zizi harus sering belajar terus ya...hehe... kalau perlu sama yang lain deh selain aku gitu..haha...", "hmm...iya pak Gofur.. eh..ah..aahn..." Gofur mulai kini menjamah bagian intim Zizi. "wah...hmm...mmh.." Gofur ingin membalas usaha Zizi tadi, kini pria itu mulai sibuk menyepong memek Zizi. "ah..ah...ngh" Zizi sibuk merasakan memeknya dijilati, dan disedot juga sesekali. "mmh...sluurp..ah... hmmh..." Zizi jadinya menggeliat dikasur, tak tahan memeknya diganggu lidah nakal pak Gofur. Gofur kemudian mendapati cairan menyembur keluar dari memek Zizi, ia tau cewek itu sudah klimaks. "ah..aahn..aah..", "ngh..wah...hebat ya Zizi..hehe...", "uuh..ngh.." Zizi mengambil nafas sebentar, ia lihat kini Gofur sudah menyiapkan batang penisnya didepan selangkangan cewek montok itu.
"Lah tumben bener Far...", "kenapa?", "kok keliatan kesel, biasanya girang...", "iya, nanti siang kan ada kelas tambahan...", "lah kenapa emang? pengen cepet pulang?", "iya...", "iya pulang aja nanti biar dimarahin pak guru...haha..." Jafar ingin segera pulang agar bisa bertemu lagi dengan Zizi. Jafar berpikir sedang apa cewek itu sekarang? Tentu bila tau Jafar pasti makin kesal lagi. "ah...ah..ah..." Dirumahnya itu kini Zizi sudah mendesah terus, karena kini memeknya sudah disodok penis tegak milik Gofur. "uuh...hehe..ngh.." Gofur terus menusukan penisnya maju mundur dalam memek hangat ZIzi. Ia tindih saja tubuh montok Zizi, jadinya sembari ia entot cewek itu Gofur juga bisa mengurus toket besar milik Zizi itu. "aahn...uuh..ouh..", "Sluurp...ah... Zizi susunya gak habis habis ya...hehe...umph.." Tentu air susu akan terus terpompa keluar dari puting susu Zizi, karena memang cewek itu masih terus dirangsang tubuhnya. "ngh..uuh..ah...mh...", "sini Zizi...nah..hehe..uh..." Zizi diajak menikmati posisi seks lain, tentu cewek itu faham, ia turuti saja kemauan Gofur. Kini ia berhadapan dengan Gofur, paha mereka sudah bertemu, memek Zizi terus disodok lagi dengan pedang tumpul milik Gofur. "pak Gofur..ngh..ah..", "iya Zizi..uh..", "istrinya pak Gofur...enggak marah kah kalau tau ini..ahn...", "iya gak usah dikasih tau... tapi yang pasti kalau aku seneng, dia ikut seneng kan...hehe...", "hm..ah..ngh..iya...uh...", "hehe...sini cantik...um...cup..mh.." Zizi diajak berciuman juga, tentu cewek itu mau saja diajak bercumbu dengan Gofur. Makin lama makin lengket saja Gofur menempel ditubuh Zizi, pria itu tak mau menyia nyiakan waktunya yang singkat itu, ia nikmati sepenuhnya ngentot dengan Zizi.
Rumah Zainul itu memang disebelah kanan dan kirinya masih ada jarak dengan rumah lain, dan entah kenapa Suara dari dalam rumah tidak sampai terdengar keluar. Karena bila terdengar keluar, pasti suara desahan Zizi bisa mengundang banyak pria tertarik mampir. "aahn..ah...ah..aah...", "Ayo Zizi lebih kenceng lagi...nah...hehe...mh..." Kini Zizi ada diatas tubuh Gofur, malah cewek itu yang disuruh beraksi. Zizi bergoyang hebat, cewek itu merasakan memeknya terus ditusuk tusuk penis tegak Gofur dari bawah, disuruh goyang Zizi malah menurut saja, makin senang tentu Gofur mendapati penisnya dipuaskan memek hangat Zizi. "aah..ngh..aahn.mh...ah..", "Agak nunduk sini Zizi...nah..hehe..." Toket besar Zizi sedari tadi berayun hebat, kini ditangkap kedua tangan Gofur. Sembari bergoyang asyik, Zizi mendapati puting susunya dipencet dan diperah susunya terus. "auh..ah...ah..aahn...", "Luar biasa Zizi...hehe..." Gofur benar benar senang, sampai ia basah tubuhnya oleh air susu. "ah..ngh..uh...", "udah nanti kamu capek Zizi...nah...sini..hehe...", "huft..ngh..ah..aahn...ah.." Baru turun sebentar dari atas tubuh Gofur, Zizi sudah mendapati memeknya disodok lagi, sleb sleb sleb, Gofur malah menusukan penisnya maju mundur dengan cepat menghajar memek Zizi. "uh..uh..uh..mh...Zizi masih kuat ya..", "nggak...tau...pak...aahn..ini..auh...", "kalau keluar lagi gak papa...hehe..ngh.." Zizi tubuhnya bergoyang hebat, terus ia digenjot oleh Gofur. Entah berapa lama ZIzi bisa bertahan, sampai ia akhirnya tak tahan. "aah...aaahn!!", "wah..uh.." Gofur mendapati memek ZIzi menyemburkan cairan kewanitaan, lalu malah Gofur ikutan klimaks juga, Croot croot, cairan persetubuhan bercampur dalam memek Zizi. "ah..ah..ah.." Zizi menggeliat sibuk merasakan cairan bercampur dalam memeknya itu. Gofur tampak mengambil pakaiannya lalu pergi kekamar mandi. Tak lama Gofur sudah muncul lagi dan sudah berpakaian. "Zizi... aku tinggal pulang dulu ya...makasih loh ya...hehe..", "i..iya pak Gofur..." Gofur pun pergi setelah puas. Zizi masih dikasur, cewek itu mulai mendapati beberapa ingatan yang sempat hilang dari pikirannya. Meski masih tidak jelas, Zizi berusaha mengingat terus. Setelah Zizi sudah tenang, cewek itu pergi kekamar mandi, ia bersihkan tubuhnya. Setelah selesai ia bersihkan kamarnya, lalu berpakaian. Zizi kemudian pergi keruang tengah dan duduk aja menonton tv. Cewek itu menunggu Zainul dan Jafar pulang. "...mbak Zizi...mbak Zizi dimana..." Sore itu akhirnya Jafar pulang. Ia langsung kekamar, namun ia tidak melihat Zizi. Akhirnya jafar pergi keruang tengah dan melihat Zizi tertidur disana. Jafar menaruh tasnya, menyimpan seragamnya, setelah itu ia langsung menemui Zizi lagi. Jafar tanpa membangunkan Zizi langsung ia keluarkan toket besar Zizi dari tanktopnya, ia emut dan ia berusaha menyedot puting kenyal milik Zizi. Diremasnya sesekali toket besar kakak cantiknya itu, lama lama bocah smp itu akhirnya bisa menikmati air susu yang mulai bisa ia hisap. "..mh...Jafar..." tak lama ZIzi terbangun...", "mmh...sluup..ah... mbak Zizi kok tidur sini?", "iya ketiduran tadi...hmmh...", "sluurp..mmh..sluurp...aku minta susunya ya mbak..", "hmm iya...", "hehe..umm..ssluup..ah.." Baru istirahat sebentar, Zizi sudah harus mengurus Jafar. Tapi cewek itu sudah terbiasa, itu satu satunya cara ia membalas budi keluarga Zainul. Jafar bahkan setelah itu mengajak ZIzi mandi bersama lalu ngeseks sebentar, sebelum ayahnya pulang.
Tidak ada komentar