"Eh bentar ini dihabisin dulu...", "udah ma udah kenyang... aku mau lanjut main" Tisa kali itu menemani anaknya yang s...
"Eh bentar ini dihabisin dulu...", "udah ma udah kenyang... aku mau lanjut main" Tisa kali itu menemani anaknya yang sedang main playstation dirumah tetangganya. "hmm iya iya... eh kalau kamu udah makan belum?", "eh, belum tante...", "iya udah ini kamu aja yang makan ya...mau kan...", "ehm...iya tante...", "nah gitu dong...hihi..." Tisa malah jadi menyuapi bocah pemilik PS itu. Bocah itu sebenarnya sudah kelas 5 sd, tapi karena memang tetangganya itu seorang cewek cantik yang sangat baik padanya, ia mau saja menemani anaknya Tisa itu main dirumahnya itu. Ia kadang membiarkan anaknya Tisa memenangkan game sesekali, meski harusnya ia yang selalu menang. "yeey tuh ma aku menang lagi...", "iya iya... udah belum mainnya...", "belum ma... iya kan kak belum kan...", "eh...iya masih... baru main..." padahal sudah lebih dari sejam mereka main game. "Kalau gitu mama tinggal pulang loh ini...", "jangan ma... kan belum minum cucu...", "eh iya... iya udah mainnya berhenti dulu dong..." Tisa menaruh piring yang ia bawa, ia malah langsung mengangkat tanktop yang dipakainya, sampai toket besarnya terpampang indah. "eh, dek... berhenti dulu... tuh ditungguin mama kamu..." bocah pemilik rumah itu langsung mematikan Playstationnya, karena ia sudah melihat toket besar milik Tisa. "hmm iya udah..." Tisa tampak senyum senyum sendiri, "hihi... mending pindah dulu.. kekamar kamu aja gimana?", "eh... iya tante..." bocah kelas 5 sd itu sangat senang mendengarnya, ia bahkan lari duluan kekamar.
Tentu Tisa sebenarnya juga sudah sering menyusui anaknya saat ada dirumah itu, dan yang pasti ia juga membagikan susunya untuk anak pemilik rumah. "hihi... hmm...ah... dek, kamu bentar lagi naik kelas 6 dong ya...", "mmh...sluurp..m..ah...iya tante..." Tisa memeluk anaknya disebelah kiri, sedang bocah satunya ada disebelah kanan. "hmm... kalau kelas 6 kan nanti jadi sering belajar, PSnya jadi gak kepakai dong...", "mm...sluurp...sluurp...ah... iya juga ya tante..." Tisa melihat bocah kelas 5 sd itu sudah tak berhenti nyusu, toket kanan TIsa diremas remas terus, puting menonjol milik Tisa tak berhenti dikenyot dan disedot terus susunya. Bocah itu kini tampak sibuk memeluk tubuh montok Tisa, ia menempelkan saja bagian bawah tubuhnya itu, jelas penis remajanya sudah tegak dicelana. "nah.. kalau gitu... nanti kalau PSnya ditaruh rumahku aja gimana? nanti...ah...mh... biar anakku gak ganggu kamu belajar...", "mm..sluurp..m...ah... iya nanti aku bilang ayahku tante...", "nanti juga aku bilang ke ayah kamu kok...eh, udah tidur aja ini... gak papa kan kalau dia tidur disini?" keenakan nyusu, anaknya Tisa sudah tidur siang dikamar itu. "iya gak papa tante... wah..." Tisa tampak sibuk mencopoti pakaiannya, ia malah langsung telanjang saja. "huft... kamar kamu tetep aja panas ya tiap hari ini...huh...", "hm...iya tante... gerah terus ya..." bocah kelas 5 sd itu pun segera melepas pakaiannya, ia memang sudah kegerahan, karena tak tahan melihat tubuh montok Tisa yang menggoda. "hmm... dek... susunya masih keluar ini... tolong kamu minum yach..." Tisa sudah tiduran lagi dikasur, kini sudah sambil menyilangkan tangannya dibawah toket besarnya yang jadi terlihat makin besar. "wah... iya tante...ump..mmh...sluurp..mm..." bocah itu melesat naik keatas tubuh Tisa, langsung ia tangkap toket jumbo yang tak bisa dipegang seluruhnya itu, puting susu Tisa langsung disambut dan disedot lagi susunya. "nnh..ah...uh...hmmh...hihi..." Tisa tampak menyilangkan kakinya menghimpit bagian bawah tubuh bocah diatasnya itu. "sluurp...ah...eh...mh...uh...", "dek... itu burung kamu ya yang tegang...", "i...iya tante...", "kalau gitu masukin aja itu kedalem... kayak biasanya...", "beneran ini tante?", "iya dong beneran, kan...ah..aaahn..." Tisa pun langsung mendapati memeknya disusupi penis tegak belum sampai mengisi penuh lubang kenikmatan itu. "ngh..uh..wah..hmm...", "ah...ngh...eh dek...susunya...", "oh iya tante..um...sluurp..sluurp..mh..." bocah itu lanjut minum susu, kini lebih enak karena sambil ngeseks juga dengan Tisa yang montok itu.Bocah itu ingin agar Tisa tinggal saja terus dirumahnya, kalau perlu menempati kamarnya juga, pasti tiap saat ia mau terus menyantap tubuh montok Tisa dan terus minum susu sampai puas.
"Sluurp...ssp..ah... iya tante... biasanya kan sore baru pulang semua...", "ooh iya yah... kasian dong kamu tiap pagi sendiri ya...nngh..ah..ah...", "iya tante..uh..mmh...", "nanti kalau PSnya ditaruh rumahku... kamu bisa mampir kerumah kapan aja...", "wah...iya bener tante...ngh... ah..uh...nnh.." Croot croot, Tisa pun merasakan memeknya disemprot cairan persetubuhan, "aah...uuh...mh..ah...ah..." bocah kelas 5 sd itu tetap selalu panik bila selesai menikmati aksi diatas ranjang bersama Tisa, "Tante nggak papa?", "nngh... gak papa kok...uuh... anterin kekamar mandi ya..." ,"ooh iya tante..." Tisa pun berlagak lemas dan diantar kekamar mandi. Sampai disana, ia pun langsung jongkok dan sibuk mendorong keluar sperma dalam memeknya. "nnnnh...aah...ouh...", "wah....tante..." bocah pemilik rumah itu menyaksikan saja dengan wajah takjub. "uuh...lega deh...mmh... loh burung kamu masih berdiri itu...", "i...iya tante...wah..uh..." Tisa menangkap penis tegak didepannya itu, lalu ia kocok kocok terus, "hihi... emang kalau ketemu tante jadi berdiri begini ya burung kamu?", "i...iya tante... gak tau kenapa..." ,"hmm... itu tandanya kamu itu sayang sama tante...", "eh...gitu ya tante...auh..ah...", "umm..mmh...ah... kalau kamu sayang tante... nanti bantuin tante ya...", "bantu apa tante...aduh..nnh..." Tisa sesekali melahap dan mengulum penis tegak milik bocah kelas 5 sd itu, sesekali ia sedot kuat kuat juga. "Sluuuuurp...mmmh....mmh...ah... dirumah kamu ada nggak barang yang lama gak dipake?", "hmm ada tante, digudang banyak..." ,"ooh...nah... nanti cariin digudang kamu ya... kalau ada barang yang masih bagus... dari pada ditaruh situ... mending tante bawa pulang aja..." Tisa terus merayu sambil mengocok penis milik bocah itu, "uuh..mh...iya tante... habis ini aku lihat kegudang..." ,"nah gitu dong...cup..hihi...", "wah...tante..." bocah itu jadi merasa senang ketika dicium oleh TIsa. "hihi...eh...wah..." Croot croot, bocah itu bahkan jadi klimaks lagi. Tisa setelah itu membersihkan dirinya dengan benar, dan kembali kekamar lagi. Bocah tadi baru menyusul Tisa setelah ganti pakaian juga, "Tante... Tante Tisa mau kemana?", "itu aku mau keluar sebentar... nanti kalau dia bangun kamu anter kerumah ya...", "hmm iya tante...tapi aku mau kegudang dulu..." ,"eh iya ya...hihi... eh sini bentar...", "iya tante..eh...mmh...", "Cup..mmuaach...hihi... dah tante pergi dulu..." bocah itu kembali dicium oleh Tisa. Tisa sudah melangkah pergi, bocah kelas 5 sd tadi masih melongo sebentar baru ia sadar dan berlari kegudang mencarikan sesuatu untuk Tisa.
Tisa bukan pulang kerumah, ia sedang pergi ketempat salah satu rumah teman dari ayahnya. "permisi...", "iya...wah...ada apa mbak?", "ehm, pak saya Tisa... kata ayah saya...", "ooh jadi kamu ya Tisa...hehe... mari masuk masuk..." Tisa sudah dipersilahkan masuk saja, cewek itu pun masuk kedalam rumah itu. Teman ayahnya Tisa itu faham kalau Tisa pasti akan datang, "...ooh gitu ya om, hmm...", "iya gitu Tisa...jadi kamu dititipin ayah kamu sesuatu nggak?", "hmm nggak itu pak... Tisa cuma disuruh kesini aja...", "hmm... gitu ya... hehe...hmm..." Pria itu tampak sibuk melihati Tisa, memang kini Tisa badannya agak berkilau karena berkeringat, tanktopnya juga tampak agak basah. "Apa ada yang bisa Tisa bantu om?", "oh iya ada ada... mari mari kita kesana dulu..." Tisa pun ikut saja diajak pergi lebih dalam dirumah itu. Tisa diajak pergi kebelakang rumah pria itu, Tisa diminta membawa sebuah kardus yang seperti siap untuk dikirim, mungkin titipan untuk ayahnya, "...ooh gitu ya pak...iya udah Tisa bawa kerumah... tapi Tisa boleh istirahat disini bentar gak pak?", "ooh iya boleh Tisa... capek ya habis jalan kesini?", "iya pak, tadi Tisa juga habis... beres beres dirumah... uuh...hmm...", "hehe... panas ya Tisa...", "iya pak... baju saya juga jadi basah...", "dicopot aja dulu...nah...hehe..." Tisa memang ingin segera telanjang saja, karena ia sebenarnya tau kenapa ia disuruh pergi kerumah itu, ayahnya itu mungkin punya hutang dengan pria dirumah itu, namun tidak dijelaskan langsung, tapi Tisa sudah mengerti. "huuh... pak, boleh Tisa jemur disitu sebentar ndak pakaian saya?", "ooh iya gak papa..." Tisa memang sudah telanjang bebas, meski celana pendeknya tidak basah pun tetap ia lepas, kini ia sudah berdiri dan menjemur pakaiannya. Tisa kemudian merasakan tubuhnya disentuh dan dielus, karena pria pemilik rumah itu sudah ada didekat Tisa, "mmh...ah..uh...pak...", "hehe... iya kenapa Tisa...", "Tisa...nngh.. numpang ini juga ya pak... ah... mau... keluarin susunya Tisa... nanti takut bikin baju Tisa basah lagi...", "ooh iya bener itu... ini aja udah keluar tuh..." Pria itu memang sudah asyik meremas remas toket besar milik Tisa, ia juga bisa menyaksikan puting menonjol milik Tisa mulai menyemburkan susu. "hmm...ah...iya om...nh...", "sini sini Tisa...nah..." Tisa diajak duduk dikursi terdekat, tapi ia duduk dipangkuan pria pemilik rumah itu. "pak, saya pake ini gak papa kan pak...", "iya gak papa TIsa...hehe..." Tisa mengambil sebuah wadah kosong, ia taruh diatas kedua pahanya, cewek itu tampak tak perlu untuk memegang toketnya, karena sudah sedari tadi diremas remas pria yang memangkunya itu. "mmh..ah..uh...nnh..", "hehe... Tisa tiap hari sibuk pasti ya... buat keluarin susunya ini..." Puting susu Tisa memang begitu sensitif, dirangsang sedikit sudah bereaksi dan menyemburkan susu. "iya pak... kan buat diminum anak saya...", "ooh gitu ya...hmm...hehe...bentar Tisa..." ,"oh iya pak...mh..." Tisa tampak kini memerah toketnya sendiri, karena pria yang didudukinya itu sedang sibuk menurunkan celananya dan menyiapkan penis tegaknya. "Agak munduran Tisa...", "gini pak...nnh...ah....aaahn...ouh..." Tisa pun mulai merasakan dari bawah batang tegak menyusup masuk dalam memek hangatnya. "uuh..wah...hehe...nah... kalau gini kan biar Tisa gak jatuh...hehe..." ,"hmm... ah... ah...iya pak...ngh...", "ayo Tisa aku bantuin ya biar cepet..." ,"iya pak..ngh...ngh... aahn... ouuh..." Tisa bersama pria itu bersama sama mulai memerah susu, toket besar Tisa diremas remas dengan kuat dari pangkalnya oleh tangan besar si pria pemilik rumah, Tisa tinggal memencet mencet putingnya juga mengarahkannya kewadah yang tersedia, Suuur, suur, susu terus muncrat dan menetes mengisi wadah.
"hehe...mmh...mmh... Susunya TIsa gak habis habis itu...", "ah...nngh...iya pak... tapi ini udah penuh wadahnya..." Wadah sudah terisi penuh susu, Tisa sudah tak bisa menghitung berapa kali memeknya ditonjok tonjok oleh penis tegak milik pria yang sedang ia duduki itu. "hehe...taruh sana aja Tisa..." ,"iya pak...ngh...eh, pak...ah..." Tisa sudah menaruh wadah berisi susu itu, tiba tiba Tisa tubuhnya dipegangi, cewek itu diangkat dan diajak berdiri. "hehe... Tisa... kita pindah kedalam ya... disini makin panas ini...", "nngh...iya pak..ah..ah..." Tisa masih kini kakinya ditahan dua tangan pria sange itu, ditahan ketengah agar pria itu bisa memeluk Tisa juga. Kini tampak pria itu membawa Tisa masuk kedalam rumah, tapi sambil masih ia gesekan penisnya maju mundur didalam memek hangat Tisa. "uh..mh..mh...hehe... Tisa itu susunya masih keluar loh...", "ah...mh... iya pak..ump.mm..sluurp..mh..." toket besarnya tergencet, dan puting menonjolnya tampak berdiri tegak dan terus menyemprotkan susu, Tisa pun melahap putingnya sendiri, ia minum susunya itu saja. "wah.. hehe... hebat ya Tisa... mmh..mh...", "Sluurp..mmh..ah..ah..pak..aahn..." Tisa tubuhnya terus bergoyang, seiring memeknya yang disodok sodok penis tegak dari bawah. Kini Pria sange itu malah berdiri saja, ia bersandar ditembok, dan masih sibuk menggoyangkan tubuh Tisa naik turun, dan menggesekan penisnya naik turun, terus ia entot Tisa dengan posisi yang perlu tenaga lebih itu. Mungkin bila ada orang lain dirumah itu, bisa duduk didepan Tisa dan menyaksikan dengan jelas bagaimana memeknya begitu mudah disusupi penis tegak yang tak berhenti melesat naik turun, terus mempenetrasi memek basah Tisa. "hehe..uh..mmh...ngh...wah...", "aaah...pak...aaahn..." Tisa tampak klimaks duluan, muncrat muncrat Cairan kewanitaan Tisa sampai basah semua lantai dirumah pria itu. "luar biasa Tisa...mh..mh...mh...", "ah..ah...ah...ah... aaahn... pak...oooh..." Malah Pria itu menusukan penisnya dengan hebat, clap clep clap clep suara memek becek Tisa sedang disodok penis tegak. "uh..mh..aduh..." Croot croot croot, memek Tisa disemprot sperma juga, cairan persetubuhan bercampur dan tampak muncrat dan makin membuat lantai rumah itu basah.
Tisa tampak sudah duduk dan sibuk merasakan tubuhnya yang masih bereaksi setelah klimaks, sedang pria pemilik rumah itu sudah sibuk untuk mengepel rumahnya. "ngh...ah... pak, TIsa numpang kekamar mandi ya...", "oh iya Tisa... itu disana ya..." Tisa segera pergi kebelakang, ia sekalian mandi saja. Setelah selesai, ia kehalaman belakang dan mengambil handuk disana, entah punya siapa ia pakai saja. setelah itu ia mengambil pakaiannya lagi untuk dipakai. "pak... Tisa bawa pulang ya ini..." Tisa sudah muncul menemui pria pemilik rumah dengan membawa kardus tadi. "ooh iya Tisa... nanti kalau ada sesuatu... kamu kesini lagi ya...", "hmm iya pak... nanti bilang ayah saya aja... pasti Tisa kesini lagi...", "hehe...iya ya... makasih ya Tisa...", "iya pak permisi..." Tisa pun bergegas pergi saja, sebelum pria pemilik rumah itu selesai dan bisa minta jatah lagi. Tisa sesampainya dirumah, ia lihat disana sudah ada ayahnya, "Tisa... apa itu?", "iya dari alamat yang ayah kasih tadi... aku udah kesana dikasih ini...", "hmm? haha... iya udah sini...nah...", "eh... si adek kemana yah?", "itu dikamar lagi main hp kamu.." ,"ooh iya..." Tisa pun pergi kekamarnya. "mama... dari mana?", "dari luar tadi... itu apa dek?", "itu tadi dipas pulang sekalian disuruh bawa...", "ooh... boleh juga...hihi..." Tisa senang karena bocah sd kelas 5 tadi memberikan anaknya barang yang cukup berguna, bisa dibilang agak mahal juga. "mama... aku mau main tapi gak bisa...", "iya iya bentar mama benerin... sini sini..." Tisa kali itu bersantai dulu dengan anaknya, setelah sejak siang sibuk membiarkan tubuhnya dinikmati orang orang yang tertarik pada cewek aduhai itu.
ليست هناك تعليقات