"Hebat Zizi udah punya handphone sekarang...", "iya om dikasih teman kerja..." Zainul senang melihat Zizi sudah punya ha...
Dihari selanjutnya, Zizi baru bangun saat matahari sudah tinggi. "ehm...uuh..." Cewek itu bangkit dari kasur, ia tidak melihat sosok Zainul disana. Cewek itu pun kemudian pergi keluar kamar. "eh Zizi baru bangun..." Zizi baru melihat Zainul, yang kini duduk bersantai sambil nonton tv. "hmm...om Zainul...", "iya ada apa?" Zizi masih telanjang, cewek itu malah pergi duduk disebelah Zainul. "Zizi ingat bener orang yang buang Zizi dulu...", "wah yang bener?", "iya om...orangnya itu agak pendek, terus pakai kacamata... terus udah tua..." Zainul mendengar saja, tapi ia malah kembali tertarik mengurus toket besar Zizi, karena dilihat sebentar saja sudah menggugah selera, apalagi puting susu Zizi yang menonjol itu. "sini sini..duduk sini...hadep sini...terus rambutnya gimana..." Zizi disuruh duduk diatas pangkuan Zainul, tentu toket besarnya kini ada didepan wajah pria itu. "rambutnya...ah... gak ada rambutnya om...aahn... botak..." Zizi merasakan puting susunya ternyata sudah kembali dikenyot dan dihisap oleh Zainul. "mmh..sluurp..mh..ah... Kalau gitu nanti pas aku kerja... kalau ketemu orang itu pasti aku tanyain soal kamu ya...", "ooh gitu ya om... makasih ya om..ahn..", "hehe iya... aduh baru bangun dada kamu udah berat lagi ya Zizi..." Zainul menepuk nepuk toket besar Zizi. "iya ini om..uh..", "kalau gitu biar om minum susunya ya...hehe...umpp..sluurp..", "iya om...ah..ahn..." Zizi membiarkan buah dadanya diperah lagi susunya. Zainul sebenarnya menahan diri untuk tidak ngeseks dipagi itu, tapi penisnya sudah berontak, iya ia entot saja Zizi sekalian.
"udah elu edit belum?", "udah tinggal dikit lagi, tenang aja fred" Fredy kali itu menemui temannya yang bekerja diwarnet, padahal belum shift kerjanya, tapi Fredy sudah datang saja kewarnet. "udah sini biar aku lanjutin pake leptop diatas...", "iya iya... eh gak bisa apa elu suruh Zizi kesini nanti malam?", "lah, ini hari apa woi, Zizi kesini kan hari Sabtu...", "iya kali aja mau kesini, soalnya aku pengen nih...", "ooh aku pikir ada yang cariin, haha..." Fredy pun pergi kelantai dua untuk mengedit video. Memang sebelumnya Zizi sempat melayani seorang pelanggan baru, tentu sembari menunggu Fredy sudah menyiapkan kamera sebelumnya. Jadi setelah Zizi selesai memuaskan pelanggan, Fredy bisa mengambil kamera dan melihat hasil rekamannya. Kini Fredy mulai duduk sambil membuka laptopnya, ia lanjutkan mengedit video rekaman itu. "ah...ah...ah..mas..aahn..." Suara rekaman terdengar jelas, Fredy geleng geleng keheranan, seperti Zizi terlahir menjadi bintang film porno aja. Meski hasil Video tidakbegitu bagus sudut pandangnya, tapi yang penting semua yang melihat video itu bisa menyaksikan tubuh indah Zizi, toket besarnya yang bisa menghasilkan susu, juga bagaimana cewek itu sangat hebat saat melakukan adegan seks. Fredy tinggal memotong bagian video yang tidak penting, dan menjadikannya satu video sempurna. Tinggal ia simpan untuk dijual kesitus bokep yang berminat. Fredy bahkan menyempatkan diri melihat video dari awal sampai akhir, untuk memastikan hasilnya memuaskan, tak lupa ia mengocok penisnya sendiri karena sudah terangsang meski hanya melihat video bokep Zizi.
"om...ngh..ahn..uh...", "uh..ngh..Zizi..agh.." Dirumah Zainul, Zizi kini diajak ngeseks dikamar mandi, memang sekalian cewek itu selesai ngeseks langsung mandi. Entah berapa lama Zainul memuaskan nafsunya, tapi setelah klimaks, ia pun berhenti mengganggu Zizi. "uuh..ah..mh... om Zainul mau kemana?", "keluar dulu sebentar, mau belikan makan buat kamu..", "ooh makasih ya om..." Zainul pun berpakaian kembali, lalu keluar untuk membelikan makanan untuk Zizi. Zizi pun mandi seperti biasa, setelah itu ia segera berpakaian. Tak lama Zainul sudah datang membawa makanan. "ini Zizi... habisin loh..", "wah makasih ya om...", "hehe iya... aku tidur dulu ya Zizi... nanti bangunin ya...", "ooh iya om siap..." Zainul pergi kekamar untuk tidur, Zizi pun segera saja makan. sembari makan Zizi kembali teringat akan sosok orang botak itu, sepertinya Zizi juga melihat sosok lain juga dari ingatannya, tapi ia benar benar lupa. Ia tuntaskan saja makan sampai selesai. Tak lama Zizi mendapati handphonenya berbunyi, tentu ia angkat saja, ternyata telepon dari Fredy. "Halo mbak Zizi...", "iya mas Fredy ada apa?", "ehm... nanti malem kamu bisa kesini enggak?", "hmm? emang hari ini hari sabtu ya mas?", "ya bukan sih... tapi... ini.. apa... ada...", "oh ada yang mau ketemu Zizi ya?", "eh iya bener...", "ooh...hmm... iya bisa kok mas nanti Zizi kesana...", "asyiikkkk!...eh...hehe... iya udah aku tunggu ya...", "iya mas Fredy..." Telepon ditutup. Zizi mau mau saja, karena kenapa tidak, ia merasa ia butuh uang lagi, sekarang saja ia sudah punya handphone, dan membuat Zainul senang, tentu bila ia bisa memberikan uang untuk Zainul, pasti pria itu akan lebih senang lagi.
"...Napa lu seneng bener sih Fred?", "nanti Zizi bisa kesini..hahay...", "waah mantap tuh akhirnya giliran gue...", "lah ngapain kan aku yang manggil dia kesini..", "ya gak bisa lah... jangan egois lah Fred...", "huh iya iya... eh... gimana kalau kita join aja...bedua gitu..", "join? 2 lawan 1 nih?", "iya...gimana..haha...", "waah siaap tuh anjay hahaha..." dua pria itu kegirangan tau Zizi malam itu bisa diajak ngeseks. "eh, tapi nanti pake uang lu dulu ya", "loh katanya join, ya patungan..." ,"haduh iya udah deh, yang penting... Zizi...hahay..." Pria pria itu sampai rela menggunakan uang simpanannya untuk diberikan pada ZIzi, asal mereka bisa ngeseks dengan cewek itu. Di tempat lain, Jafar kembali murung disekolahnya. "Woi, Jafar... udah istirahat ini...", "eh, oh iya...", "aneh bener deh elu nih... sehari seneng, sehari enggak, kenapa sih", "haha gak papa kok...udah ayo laper ini..." memang Jafar kesal, karena semalam tidur duluan, jadi tidak bisa bercengkrama dengan Zizi. Jafar mengikuti kegiatan disekolahnya sampai selesai, lalu baru ia terlihat senang ketika waktunya pulang. bergegas ia pulang, tentu agar bisa bertemu Zizi. Sampai dirumah, ia malah tidak melihat Zizi, "Bapak, mbak Zizi dimana?", "mbak Zizi lagi tidur, udah jangan diganggu..." Jafar kesal lagi, ternyata Zizi sedang tidur dikamar ayahnya. Jafar pun akhirnya memutuskan bergegas saja pergi main diluar.
"Zizi... hei...", "mmh...om...uh..." Zizi dibangunkan oleh Zainul. "katanya minta dibangunin kalau udah gelap?", "iya om...makasih ya om..", "iya sama sama..." Zainul tadi dibangunkan Zizi, tentu ia membangunkan Zizi juga sesuai kemauannya. "om Zainul mau berangkat ya?", "iya bener ini, katanya kamu mau kerja juga?", "iya om... iya udah hati hati ya om...", "hehe iya..." Zainul pun meninggalkan kamarnya itu. "mau kemana pak?", "iya kerja dong, kamu jaga rumah ya, Zizi juga mau berangkat kerja habis ini...", "yah..iya udah..." Zainul pun keluar rumah dan pergi kerja. Jafar kesal, malam hari pun Zizi tidak bisa menemaninya. Tak lama Zizi menemui Jafar Juga, "Jafar aku keluar dulu ya...", "hmm iya mbak Zizi..." Zizi sudah berangkat juga. Jafar kesal, ia memutuskan langsung tidur saja malam itu. Diwarnetnya Fredy, tampak dua pria penjaga warnet itu sudah menunggu nunggu kedatangan zizi. Dan tak lama bidadari aduhai itu pun muncul, dengan begitu cantiknya. "malem mas...", "wah Zizi... cantik banget kamu...", "hmm masa sih mas? Zizi padahal baru bangun lho tadi...", "baru bangun aja udah cantik gini... apalagi kalau udah lama bersolek...hmm..." dua pria itu geleng geleng, ingin segera mereka menjamah tubuh Zizi. "hmm... ini tapi warnetnya masih buka ya mas?", "eh enggak udah tutup ini, matiin Fred..." bergegas dua pria itu langsung mencabut koneksi internet diwarnet itu. Tentu beberapa orang muncul sambil marah marah. "mas kok mati sih?!", "aku kan masih kurang satu jam mas...", "mas waduh baru mulai nih..." ramai orang orang itu, tapi Fredy sudah biasa menghandle kericuhan. "maaf mas internetnya error, yang masih belum selesai bisa diambil lagi nih uang sisanya" Zizi melihat orang orang itu masih belum puas, cewek itu akhirnya ikut bicara. "iya internetannya dilanjut besok aja...ya..." langsung orang orang itu terdiam sejenak untuk memandangi Zizi, mereka seketika setuju semua. Tak lama sudah sepi saja warnet itu. "nah udah sepi kan Zizi?", "hmm iya mas, aku keatas dulu deh ya...", "oh iya iya hehe..." Zizi pun pergi kelantai dua duluan. Fredy dan temannya itu ribut sendiri menutup warnet, juga menghitung penghasilan dihari itu. Mereka ingin segera kelantai dua menemu Zizi.
"mbak Zizi...hehe...", "iya mas..." dua pria itu tiba dilantai dua, dilihatnya Zizi sudah benar benar siap. "hehe...gimana mbak kasurnya...", "hmm bagus mas, kan lebih nyaman kalau ada kasurnya...", "nah bener..hehe..hehe..." memang dua pria itu sudah menyiapkan kasur untuk Zizi. "hmm... orangnya mana mas yang mau ketemu Zizi?", "eh itu... jadi... orangnya gak jadi kesini...", "loh...kok gak jadi kesini?", "iya...katanya dia minta dibikinin video aja gitu...", "ooh gitu ya...", "iya, katanya pengen tau Zizi kalau main...sama dua orang...", "ooh... iya Zizi juga belum pernah main sama dua orang..." jawaban Zizi membuat nafsu dua pria didepannya itu meningkat drastis. "nah makanya itu..hehe...", "hmm iya udah mas gimana ini?", "ehm..Zizi buka baju aja dulu deh...", "ooh iya mas..." Zizi mulai bersiap melepas pakaiannya. Fredy segera menyalakan kamera, ia arahkan kesudut yang tepat, jadi video itu diawali dengan Zizi mulai melepas pakaiannya. "Udah Zizi?", "udah mas...wah..." Zizi tidak menyangka dua pria didepannya itu malah udah selesai duluan melepas pakaian, terlihat dua batang penis tegak menyambut zizi. "nah yuk dimulai aja Zizi...jadi...wah..." tanpa dikomando, Zizi seperti sudah faham saja, langsung cewek itu menangkap dua penis tegak didepannya itu, dikocoknya pelan pelan, lalu kemudian ia jilati bergantian. Fredy dan temannya heran, mereka tersenyum senang, memang Zizi punya kemampuan improvisasi yang bagus. "mmh...mmh..ah...ngh... selanjutnya mau gimana mas?" Zizi berhenti berulah, kini ia tahan toket besarnya itu dengan kedua tangannya. "hehe... langsung aja deh...hehe...", "aahn..nh...uh..mh..." Zizi mendapati buah dadanya langung diremas remas saja, puting susunya segera dirangsang, tentu pria pria didepannya ingin segera melihat air susu Zizi. "nah...hehe... sini Zizi agak majuan..", "hmm iya mas..ngh..ah..." Zizi mendekati kamera, ternyata pria pria itu mau menunjukan puting susu Zizi kedepan kamera. Mereka remas remas saja toket besar milik Zizi itu, puting susunya yang menonjol itu mulai menyemburkan susu, dipencet pencet malah makin muncrat luber air susu keluar. "hehe...udah deh...ummph...mm...sluurp..ah...", "aahn..ngh.auh..", "umh..sluurp..mh..." Zizi kemudian mendapati dua puting susunya kini disedot bersamaan. toketnya ditarik kekanan dan kiri, putingnya dikenyot dan dihisap kuat kuat. "ah...aah..aahn...ouh..." Zizi baru pertama mendapati dua putingnya disedot sekaligus. "Zizi... coba kamu taruh tangan kamu disitu...", "Sini ya mas...", "iya...terus..nah...hehe...lanjutin...umph...sluurp..mh..." Sembari toketnya diperah susunya, Zizi kini diminta untuk mengelus memeknya sendiri. "agak diangkat Dikit Zizi...nah...hebat deh..umph..sluurp..mh...", "ah..ah...ahn..." Zizi menunjukan juga bibir vaginanya menghadap kamera.Zizi merasakan tubuhnya begitu hebat dirangsang, apalagi sebelumnya dipagi tadi Zizi sempat ngeseks dengan Zainul, jadi tubuh cewek itu mudah saja terangsang.
"Sluurp...ah...wah...wah...", "ah..ah..ahn..." Tak lama kemudian Zizi malah klimaks, cairan kewanitaan muncrat dari memek Zizi. "hebat...wah udah gak sabar ini..", "ah..ngh... lanjutnya ini..ngh..mas...uh..", "sini Zizi...kamu diatas nah...uh..ngh.." tak tahan lagi, temannya Fredy mulai duluan, ia angkat Zizi diatas tubuhnya, lalu langsung ia tancapkan penis tegak mengisi memek Zizi, sleeb masuk seluruhnya. "iyaahn..ngh..ah...", "wah main duluan...hehe... sekalian deh...", "ah..ngh..mas..ah..mas...aaahn..." Zizi kaget sekali,dari bawa memang terasa memeknya ditusuk penis tegak, tapi ternyata datang lagi satu penis memaksa masuk kememek cewek montok itu. "nngh...uuh...", "mas...gak bisa masuk itu...ah...", "pasti bisa lah...ngh...auuh...uuh...tuh masuk juga Zizi...hebat...", "ah...ah...aduh.. aah...ouh!..." Zizi tak bisa berkutik, ia tidak bisa mengungkapkan apa yang ia rasakan, memeknya ditusuk dua penis tegak sekaligus."uuh..uh...Awas Fred,haha..." Teman kerja Fredy juga tak percaya temannya itu begitu nekat ikut menancapkan penis tegak pada memek Zizi. Mereka tidak peduli apa terekam dengan baik atau tidak, yang penting mereka kini merasakan sensasi luar biasa bisa menusuk memek hangat Zizi bersamaan. "ah...ah...ah... aawh...mmmh..." Zizi tak tahan dengan gejolak yang terasa pada tubuhnya, cewek itu bahkan kini entah sadar atau tidak sibuk meremas toket besarnya sendiri. "wah...hehe..umph...sluurp..mh..." senangnya Fredy yang ada diatas, bisa menyedot puting susu Zizi juga. "iyaaah..ah..ah..mas..ah..mas....auh..nngh..." Zizi tak berhenti mengerang, memang kini tampak jelas dua penis bergantian bergerak maju mundur, sleb sleb sleb sleb, memek Zizi digiling dua penis tegak sekaligus. "sluurp...ah...mmh...wah wah...hehe.." Fredy melihat jelas wajah Zizi yang memerah itu, juga bagaimana Zizi sampai tidak bisa berhenti mendesah, mulutnya terbuka terus. "ah...ah...ah..mmgh..mmh.." Fredy pun mencoba mencium Zizi agar cewek itu tidak berteriak terlalu keras. "aah..ngh... mending aku diatas aja tadi...haha..." teman kerja Fredy tampaknya gak kesal, karena dibawah ia harus menahan tubuh Zizi, sekalian terus menusuk memek cewek montok itu, tapi tak apa baginya nanti juga dapat jatah juga.
"ah...ah...ah.ngh..." Zizi klimaks lagi, mungkin jelas terekam dikamera. Fredy dan temannya terpaksa menarik keluar penisnya. "memang luar biasa Zizi..uh..uh..ngh.." Croot croot, Fredy membuang spermanya dipaha mulus Zizi. "hehe..uuh..ngh.." Croot croot, Temannya ikut klimaks juga. Setelah itu teman kerja Fredy menyempatkan melihat hasil rekamannya itu, dan ia cukup senang. "Zizi...hei...", "ah..ngh...uh...iya mas Fredy...", "kamu gak papa kan?", "gak papa kok mas...ngh..ah...mas Fredy...", "iya Zizi...", "tolong lagi dong..ngh..", "lagi?wah...siap cantik bentar ya... hei udah taruh itu..ayo..." Zizi entah kenapa malah ingin dientot lagi. "ahn..mh...ah..ah...aah!" Fredy mulai duluan, ia sodok lagi memek basah Zizi itu. "aku ikutan...nah asyik deh aku diatas sekarang...", "aahn...aduh..ah...ouuh.." Sleeb, teman kerja Fredy ikut beraksi juga. Zizi pun terus diajak ngeseks threesome ditempat itu. Meski sudah tidak direkam lagi, Zizi membiarkan tubuhnya diperkosa lagi, seperti cewek itu terstimulasi untuk terus bisa menikmati adegan seks.
ليست هناك تعليقات