Page Nav

HIDE

Breaking News:

latest

Ads Place

Cerita Sex Aliya 1

"Maap mbak, tidak boleh masuk daerah ini...", "kenapa ya pak?", "soalnya mbak ini bukan warga sini...", "...

"Maap mbak, tidak boleh masuk daerah ini...", "kenapa ya pak?", "soalnya mbak ini bukan warga sini...", "iya tapi saudara saya tinggal didaerah ini", "kami tidak percaya...", "iya pak nama saudara saya itu Cipto...", "kalau nama mbak ini siapa? ada kartu identitasnya ndak?", "saya Aliya pak... aduh kartu identitas saya hilang pak..." Aliya dipersulit untuk masuk kesebuah desa. Aliya hendak masuk kedesa itu untuk menemui saudaranya. "kalau benar mbak Aliya ini mau masuk kedaerah ini, sekarang ikut kami dulu ya", "hmm iya pak..." Aliya digiring kesebuah rumah dibatas desa itu. Disana Barang bawaan Aliya dicek satu demi satu. "...mbak Aliya tolong buka semua pakaiannya, karena harus kami periksa, itu juga kalau mbak Aliya benar benar mau masuk kedesa ini", "hmm iya sebentar pak..." Aliya menurut saja, ia buka semua pakaiannya, ia sudah telanjang saja didepan pria pria itu. Tentu segera mereka sibuk meraba raba tubuh mulus Aliya, dari atas sampai bawah. "hehehe... wah..." asyik saja pria pria itu beraksi, senang mereka bisa menggrayangi tubuh mulus Aliya. cewek itu juga memiliki buah dada yang membusung besar dan begitu menggoda, tentu segera ditangkap tangan pria pria itu, diremas dan digoyang sesukanya.
"aah...pak..ngh..." Aliya pun merasakan tubuhnya itu terangsang dengan segera. "wah ini apa mbak?" salah satu pria ditempat itu menemukan sebungkus obat dalam tas Aliya. "itu...ah... obat saya pak...", "wah obat apa ini?", "itu... obat aahn..." Aliya kesulitan menjawab, karena kini memeknya mulai digrayangi juga, bibir vaginanya dielus elus terus. "ayo jawab mbak...", "itu...ahn... obat biasa pak...ah.. bukan narkoba...", "beneran itu?", "iya pak..ah...ahn..." Aliya merasakan sesuatu sibuk keluar masuk dari memeknya, Aliya baru sadar sebentar saja memeknya sudah mulai disodok penis pria ditempat itu. "nunduk dikit mbak..nah..uh...", "aah...aahn..ngh..." makin bebas pria pria itu menikmati tubuh mulus Aliya, kini dari belakang seorang pria sudah dengan asyik menyodokan penisnya kedalam memek hangat Aliya. "mbak Aliya, tadi nama saudaranya yang ada didesa ini siapa?", "itu...ah... Cipto...namanya..ngh..", "iya sudah biar saya cari dia dulu, mbak Aliya tunggu saja..", "iya..ah..ah.." Seorang pria pergi keluar dari rumah, yang lain masih sibuk untuk ngentot Aliya. "ngh..uuh..wah wah..mh..." Sleeb sleeb, dengan cepat seorang pria terus menusukan batang penisnya dalam memek hangat Aliya, "aah...aah..aghmm...mh.." Aliya mengerang ngerang, tentu agar cewek itu diam mulutnya disumpal penis dari salah satu pria lain dirumah itu. "mbak Aliya santai aja ya,hehe..." Dari depan dan belakang Aliya disuguhi penis tegak, lubang kenikmatannya tak dibiarkan begitu saja. Toket besar Aliya sedari tadi bergoyang indah, "wah...hahaha... hebat ini..." seorang pria lain kaget, ia baru sadar toket besar Aliya sedari tadi sudah meneteskan air susu. tentu ia kini duduk saja dibawah, sambil mulai ia emut puting susu Aliya, ia sedot dengan enak air susu yang keluar. "wah..uuh...aku mau itu... kamu sini aja..." pria pria itu malah ganti posisi, yang sudah puas menyodok memek Aliya tampak ingin mencoba air susu segar langsung dari puting susu Aliya. "aahn..ngh..mmh..mmh..." Aliya tak berkutik, digilir oleh tiga orang sekaligus. 3 pria itu tidak selalu berganti posisi, agar semuanya dapat jatah dan sama sama senang. "Sudah mbak Aliya kan harus nunggu saudaranya kesini dulu...ya...ngh...", "aah...iya..ahn..ngh..mh..." Aliya kini tubuhnya diangkat, dua pahanya ditahan tangan seorang pria yang juga sudah asyik menusukan penisnya dalam memek hangat Aliya. "ini bagus ini... barang baru..." tampak dua orang yang istirahat sebentar itu ngobrol sebentar tentang kenikmatan tubuh Aliya. "iya nanti aku sering sering ngentotin nih cewek.." baru datang sudah ditarget jadi tempat pemuas nafsu pria pria itu. Entah berapa lama Aliya disetubuhi dirumah itu, Croot croot croot, tak ragu pria pria itu membuang spermanya, ditubuh Aliya, dimulutnya, atau bahkan dalam memeknya. Baru setelah pria pria itu benar benar puas, Aliya dibiarkan pergi kekamar mandi untuk mengurus tubuhnya itu. Setelah itu Aliya memakai pakaiannya lagi. "...mbak Aliya, apa bener ini saudaranya?", "iya pak benar" saudaranya Aliya akhirnya datang juga. "iya pak ini Aliya, boleh Aliya saya ajak pulang?", "iya boleh mas", "ayo Aliya", "iya, permisi pak....", "hehe....iya Aliya..." Aliya akhirnya pun bisa pergi dari rumah itu, kini diajak pergi oleh Cipto. "... kok gak bilang kalau mau kesini Aliya?", "iya sama orang orang disuruh kesini...ketemu kamu aja...", "ooh gitu ya...hmm... iya udah ayo..." Cipto pun membawa pulang Aliya. sampai dirumah Cipto, Aliya duduk diruang depan, sambil menghela nafasnya...", "kenapa Aliya?", "gak papa kok mas...", "hmm, eh dek sini..." Cipto memanggil adiknya, "wah, mbak Aliya..." seorang bocah tiba tiba muncul, datang langsung memeluk Aliya saja. "eh iya... udah gede ya...", "hehe iya dong... mbak Aliya juga udah gede... gede banget malah..."  bocah itu senang sekali melihat Aliya, apalagi toket besar Aliya yang begitu menggoda. "iya udah, Aliya nanti kamu tidurnya dikamar itu ya, sama adekku ini", "ooh iya mas", "iya udah kamu bawa tas kamu kedalam, aku mau keluar lagi", "hmm iya mas..." Cipto pun keluar dari rumah itu, tampaknya lanjut bekerja. Aliya sudah dikamar, bersama bocah tadi. "mbak Aliya... sekarang mau tinggal disini ya?", "iya dek bener...", "wah asyik...hehe...hmm... mbak kenapa bajunya basah?", "hmm? oh iya..." Aliya baru sadar, baju berwarna putihnya itu basah, memang karena air susunya masih luber karena tadi habis diperah oleh pria pria sange.  Aliya pun mencopot bajunya itu, ia tenang saja telanjang dada didepan adiknya Cipto itu. "wah...hehe... kenapa itu mbak?", "ndak ini susunya keluar...ah..dek...", "hehe...wah...mbak aku boleh minum susunya nggak?" tau toket basah Aliya sudah bebas, langsung tangan nakal bocah itu mendekat, "hmm iya boleh kok dek...ah..." langsung puting susu Aliya disambar mulut bocah itu, diemut dan dikenyot dengan enak, lalu ia sedot saja susu terus mengalir kedalam mulutnya. "mmh...sluurp..ah... mmm...mbak Aliya tiduran aja, pasti capek habis perjalanan kesini..." ,"hmm iya sih dek...uh..." memang tentu Aliya capek, tadi habis digangbang 3 orang pria. Aliya tiduran di kasur, sembari toketnya masih diremas remas bocah tadi, juga terus disedot susunya. Aliya lama lama malah tertidur, tentu bocah tadi jadi tampak senang. "mm...sluurp...aah...wah udah tidur...asyik...hehe..." Bocah itu lalu malah mulai melepas celana yang dipakai Aliya juga, cewek itu telanjang lagi. Tentu bocah itu tampaknya ingin merasakan memek Aliya, segera ia buka celananya, ia tunjukan burung tegangnya itu. Ia posisikan Aliya agar bocah itu bisa beraksi dengan baik. setelah itu mulai ia benamkan penisnya kedalam memek Aliya, sleeb, tenggelam dengan mudah dalam memek Aliya. "wah enak...uuh..ngh..." senang sekali tampak bocah itu. Ia dorong dorongkan tubuhnya, agar penisnya terasa makin enak dalam memek Aliya. bocah itu tidak tau bagaimana bisa memek Aliya begitu enak disodok, bahkan terasa burung tegangnya itu seperti disedot sedot kedalam. Bocah itu tak lupa untuk mengurus toket besar Aliya, puting susu yang menyembur kan susu itu bergantian dikenyot dan disedot. Tanpa berfikir lain lain lagi, bocah itu terus beraksi, ia terus mencoba ngeseks dengan Aliya. Aliya tidak terbangun, ia mungkin memang begitu lelah, meski memeknya disodok sodok penis bocah, Aliya tampak masih tidur pulas. Entah berapa lama bocah itu sibuk diatas tubuh Aliya, akhirnya ia klimaks juga, Croot croot, ia isi memek Aliya dengan sperma. Sempat bingung bocah itu bagaimana nanti kalau Aliya bangun melihat memeknya basah, untung bocah itu segera mengelap memek Aliya, cairan putih perlahan keluar juga dari memeknya. Setelah itu segera bocah itu memakaikan celana lagi ditubuh Aliya, ia tidak memakaikan baju lagi pada Aliya, karena bocah itu masih ingin minum susu sambil tiduran disebelah Aliya.
Sore harinya, ketika Aliya  bangun dari tidurnya, ia ia merasa tubuhnya sedikit lengket. cewek itu pun pergi memutuskan untuk pergi mandi. Setelah selesai mandi, ia pergi kekamarnya, dan mendapati sudah ada adiknya Cipto disana. "eh mbak Aliya..hehe...", "dek, mas Cipto belum pulang?", "bentar lagi pulang pasti mbak...", "ooh iya, dek, nggak liat celanaku disini tadi?", "oh iya, itu barusan diambil sama security desa", "loh kenapa diambil?", "iya gak tau mbak, pakai yang lainnya aja udah...", "ooh iya...hmm...yang lain mana ya?" memang tadi Aliya datang tidak sempat mengecek barang bawaannya lagi. Aliya baru tau kalau beberapa pakaiannya itu sudah diambil, mungkin tadi saat ia diperiksa oleh para penjaga desa. "kenapa mbak Aliya?", "banyak yang diambil pakaianku...", "ooh... iya soalnya didesa ini yang cewek gak boleh pake pakaian bagus, terus gak boleh panjang panjang...", "ooh gitu ya dek..hmm... iya udah..." Aliya pun mengambil celana pendeknya yang tak disita. sebelum memakai baju, toket besar Aliya malah kembali dipegang oleh bocah mesum disebelahnya itu. "mbak Aliya, mau tinggal disini berapa lama?", "hmm... mungkin agak lama sih..ah..ngh..." Aliya sibuk merasakan toketnya diremas remas. "ooh gitu ya...hehe... wah mbak masih keluar lagi susunya..." tentu saja toket besar Aliya jadi menyemburkan susu putingnya, karena kembali terangsang. "ooh..ngh... iya... ahn..mh..", "sluurp..ah...sambil nunggu mas Cipto, aku minum susunya mbak Aliya ya..", "hmm iya dek...mmh.." Aliya membiarkan saja toket besarnya kembali diperah susunya.
Untungnya Cipto tak lama kemudian sudah pulang. "mas Cipto...sini sini...", "kenapa dek..." Cipto diajak adiknya pergi kekamar. "eh..mas cipto..." Cipto pun bisa melihat Aliya yang telanjang dada, dan puting susunya ynag basah itu juga. "ooh...hahaha... Aliya aliya...", "kenapa mas?", "gak papa... sini ayo makan dulu...", "hmm iya mas...", "udah nanti aja pake bajunya, nanti basah lagi.." Aliya pun pergi makan bersama, masih telanjang dada. "sst dek udah jangan ganggu mbak Aliya dulu...","huuh iya mas..." Aliya bisa makan dengan tenang, meski ia biarkan toketnya itu terpampang, sambil terlihat susu menetes sesekali dari puting menonjolnya. "Aliya, kamu nanti coba keliling desa dulu, biar kenal daerah sekitar sini, juga tau kondisi desa gitu..." ,"hmm iya mas...", "nanti biar ditemenin adekku nih..." mereka makan sampai selesai, setelah itu Aliya hendak pergi kekamar lagi, "mbak Aliya mau kemana?", "mau kekamar, ini udah gak keluar susunya...", "hmm iya udah..." bocah itu tidak bisa mengganggu Aliya sesukanya bila ada kakaknya dirumah juga. Aliya mengelap toketnya, ia kemudian memakai baju. Setelah itu ia kembali kedepan, ia pun bertanya sedikit tentang desa yang akan ditinggalinya itu. "...ooh pantes kok pakaianku ada yang diambil", "udah biasa itu... pokoknya nanti setelah kamu keliling desa, baru faham deh hidup disini itu gimana", "ooh iya mas Cipto", "sip...nanti malem kamu kekamarku dulu ya...mau ada yang aku bahas", "hmm iya mas..." Tentu Cipto tidak cuma ingin berbincang dengan Aliya, ia mau juga ngentot dengan cewek itu. Cipto tau adiknya juga pasti sudah mencicipi tubuh indah Aliya, dan sekarang gilirannya. Aliya memang disuruh pergi kedesa itu, untuk menyembunyikan keberadaannya dari orang orang dikota, tapi tentu orang orang desa akan dengan mudah mengenali Aliya, dan mencoba menikmati tubuh cewek itu.

Tidak ada komentar

Latest Articles