"ooh jadi mbak Cici mau ikutan panen disini?", "iya pak betul...", "hmm hehe... iya udah... mari mbak..." Cici...
"ooh jadi mbak Cici mau ikutan panen disini?", "iya pak betul...", "hmm hehe... iya udah... mari mbak..." Cici kali itu tiba disebuah kebun, disana ia dipersilahkan membantu memanen buah buahan. "wah... siapa itu pak?", "itu Cici, kata pak kepala desa sih... mau bantuin kita...", "ooh... wah boleh juga itu cewek ya..." Cici masih sibuk melihat lihat kebun itu, sementara sudah ada yang membicarakannya. "eh, Mbak Cici...", "oh iya pak?", "ini keranjangnya mbak... ikut saja sama teman teman lain itu ya...", "ooh iya pak..." Cici membawa keranjang, ia siap ikut panen buah. "...eh...wah... siapa ini...", "misi mas...", "iya...mbak ini mau ikut panen ya?", "iya mas...", "ooh iya iya...wah..." Cici menghampiri salah satu pria yang sibuk, pria itu ada diatas tangga kecil, jadi sembari ia mulai memetik buah, ia bisa menengok kebawah, disana ada Cici yang menunggu, dan memang pria itu bisa menengok isi tanktop Cici yang berisi toket besar. Cici tinggal menunggu sambil membawa keranjang, buah sudah di turunkan dan ia tinggal menerima. "udah penuh ini mas...", "hmm iya, biar aku ambil keranjang lagi..." Pria itu turun dari tangga lalu pergi. Cici tak lama kemudian melihat si pemilik kebun datang menemuinya, "mbak Cici, koa sendiri?", "iya pak itu tadi masnya lagi ambil keranjang...", "ooh...hehe... mbak Cici mau coba petik buah?", "hmm iya pak mau...", "iya udah tuh coba aja ya..." Cici pun kemudian naik tangga kecil itu, ia kemudian mencari dimana buah yang bisa ia petik. "mmh... ini udah pak ya...", "udah tinggal dipetik semua kok...wah..." pemilik kebun itu cuma cengar cengir saja, ia lihati Cici dari bawah.
"mmh...eh... susah ya...", "awas mbak kalau gak sampe yang lain aja...wah..." Cici berusaha menggapai buah yang agak jauh, ia merentangkan badan nya kedepan, tapi masih tak sampai, malahan kini toket besarnya terlihat menggantung dan tiba tiba sudah keluar dari tanktop saja. "hmm ndak sampe pak...", "eh...tunggu coba lagi mbak... pasti bisa..." sekarang malah CIci dicoba mencoba lagi, cewek itu pun menurut, kini toket besarnya jadi menjuntai indah. "mmh... ndak bisa pak...", "ooh... iya udah... yang itu aja Cici....", "iya pak...hmm..mh..." Cici pun lanjut memetik buah, cewek itu seperti tak merasa toket besarnya sudah terbebas dari tanktopnya. "waduh...wah..." pria tadi tiba membawa keranjang, dan langsung kaget melihat Cici diatas tangga itu. "hehe...eh, Cici udah ini... kamu turun dulu ya..." ,"iya pak..." Cici pun turun dari tangga. "hehe... nah... kita kesana dulu aja ya Cici... kamu bawa itu yang udah penuh..." ,"iya pak..." Cici malah diajak pergi oleh pemilik kebun itu. Pria yang baru datang itu geleng geleng saja, ia jadinya kembali memanen buah sendiri.
"Cici istirahat dulu... ini kan udah dapet buah banyak...", "hmm iya pak...ngh...ah..mh..." Cici diajak bersantai duduk berdua dengan pemilik kebun itu, tapi malah kini tubuh montoknya dijamah lagi. "hehe... Cici, memang tinggal didesa ini sama siapa?", "saya sendiri aja pak...mh..ngh..." Cici diajak ngobrol, sembari pria disebelahnya itu sudah sibuk menggunakan tangannya meremas toket besar milik Cici. "ooh... hebat brarti ya mbak Cici berani...hehe...waduh..wah...", "mh...ahn..ngh...mh..." tentu segera saja air susu muncrat dari puting merah muda cici, karena toket besar milik cewek itu sedari tadi bergoyang, dan kini bahkan sibuk diremas. "wah... ini perlu dipanen juga nih buahnya...hehe... bentar mbak Cici... dilepas aja bajunya nanti basah loh...", "hmm..iya pak...ah..." tanktop Cici dilepas, kini malah makin sibuk CIci merasakan toket besarnya yang diremas remas, "hehe...umm...sluurp..mmh...aah...mm..." Pria pemilik kebun itu malah panen susu dari buah dada besar milik Cici. "mmh...ah...ah...ngh..." Cici mendesah saja, saat toket besarnya terus diperah susunya. "wah wah...liat tuh...", "iya udah tau... emang hebat ya Cici itu..." dua pekerja kebun itu berhenti sebentar, untuk melihat dari jauh saat cici yang sedang digrayangi itu. "wah mau ah...", "sst nanti aja... ini diselesaiin dulu aja...", "oalah iya iya..." dua pria itu pun bergegas menyelesaikan tugasnya saja dulu, sebelum menemui Cici untuk minta jatah juga.
"hehe...umm...sluurpp..mh...ah... Kalau gitu tiap hari Cici harus keluarin susunya ini ya...", "iya pak...mh... kalau ndak kadang sakit...", "mm... sluurp...ah... gitu ya...hehe... bentar Cici..." pemilik kebun itu malah mencopot celana yang dipakai CIci, "hmm..mh... panennya sampai jam berapa pak?" Cici malah bertanya, bukannya memperhatikan dirinya yang sudah telanjang. "sampe siang nanti...wah..." Pria itu kagum, bisa melihat tubuh mulus cici Seluruhnya. "ooh gitu ya pak..mmh..ah...ahn...", "hehe... sini Cici..wah..." Cici mulai sibuk tubuhnya digrayangi dari atas sampe bawah, bahkan kini bibir vaginanya sudah sibuk dielus juga. "mmh..ah...ah...aahn...", "dibuka dulu kakinya CIci...nah...hehe...", "mmh...ah..pak...ah.. aaahn!" Cici mulai merasakan sesuatu merayap diselangkangannya, dan tentu tak lama kemudian memeknya disusupi penis tegak, sleep, langsung sesak penuh terisi penis tegak. "wah..uh...hehe..mh...mh..." clep clep clep, langsung saja pria itu menggesekan penisnya maju mundur, suara tabrakan tubuhnya dengan Cici terdengar nyaring, pekerja lain dikebun itu jadi makin tak tahan jadinya. "ah...ah... mmh...aahn..." Cici mendesah saja, memberontak pun tidak. "wah... gak ajak ajak nih pak...", "hehe..mh... iya udah gih, bantuin Cici nih... minta di panen juga..", "ooh iya pak...hehe..." akhirnya dua pria tadi sudah mendekat, mereka tentu mau ikutan beraksi menikmati tubuh montok Cici itu. Kini pemilik kebun itu fokus saja menahan tubuh montok Cici, juga terus ia tancapkan penis tegaknya dalam memek hangat Cici. dua pria ada didepan Cici, mereka sibuk meremas remas toket besar Cici, dan mulai mereka tampak senang akhirnya bisa mencicipi susu segar langsung dari puting merah muda Cici. "m...sluurp..mh...ah...wah enaknya...", "sluurp..ah.. paling enak memang habis manen ya minum susu..hehe..." toket besar Cici tak berhenti diurut dari pangkal sampai keujung, lalu tampak air susu muncrat terus dari puting merah muda Cici. waktu panen dikebun itu jadi terbuang banyak karena pekerjanya sibuk gangbang Cici.
"ah...ah...aahn...", "uh..uh..mh...wauh..." Croot croot, pemilik kebun itu tak lama kemudian sudah klimaks, puas ia entot si Cici itu. "wah udah ya bos...", "iya..hehe... nah..." Cici tampak kini dipegangi dua pekerja kebun itu. "mmh..ah...ah...", "wah... Cici... mending kesana dulu ya...", "mh...ah...i...iya..ngh..." Cici dibawa pergi, ia diajak pergi kebelakang kebun, disana ada aliran air, jadi Cici bisa membersihkan tubuhnya. "nah...hehe...wah...", "mmh...mas... ini airnya dari sungai ya?", "iya bener Cici...hehe..." Cici baru selesai, kini tubuhnya jadi bersih mengkilau kena cahaya matahari. "rumahku dideket sungai disana itu mas...", "oh... agak deket sini dong ya...", "iya mas..mh...ah..uh..mh..", "mmh...wah susunya masih keluar loh Cici..umm...sluurp..mhm..", "iya mas..ngh...", "biar kami bantu dulu ya... kan gak enak nanti kalau mau pakai baju lagi kalau susunya masih keluar...hehe... umm...sluurp..mmh..ah..." Cici malah kembali tubuhnya dijamah lagi, toket besarnya juga dipompa keluar lagi susunya. Pemilik kebun tadi sudah puas, jadi ia tidak mencari dua pekerjanya yang tak kunjung kembali, ia pindahkan hasil panennya itu ketempat yang teduh. Sampai selesai, ia tidak melihat dua pekerjanya kembali, pria itu kemudian memutuskan menghitung saja hasil panennya, sekalian perhitungan untungnya. memang dua pekerjanya masih sibuk dengan Cici, kini dua orang itu juga sudah telanjang, dan sibuk ngentot dengan Cici. "ummgh..mh...mh...ngh...", "uuh...wah... iya gitu Cici...enak..mh..", "mmg.h.mgh.... nnngh!", "hehe... Cici hebat ya... tinggal didesa ini itu keputusan bagus... hehe...uh..." Cici kembali sibuk, seperti halnya saat disungai beberapa hari lalu, kini Cici sibuk melawan dua penis tegak, mulut dan memeknya sibuk diganggu penis tegak. kini cewek itu bergerak maju mundur tubuhnya, setiap gerakan ia pasti merasakan gesekan penis pada tubuhnya, tampak juga toket besar milik Cici berayun indah, meneteskan susu terus. "mmh..mh...mmgh...", "aduh ah..." Crot croot, Cici menerima semprotan sperma dalam mulutnya. "mgmh..uhuk uhuk..uh..mh...", "wah... hehe...mh..mh..." pria yang satu tak mau kalah, jadi ia sodokan penisnya maju mundur dengan cepat dalam memek hangat Cici. "ah...ah...ah...aahn...", "mmh... wah...uh..." Croot croot, memek Cici jadi terisi sperma lagi. Dua pria itu pun lega sudah bisa menyetubuhi Cici. Setelah puas, baru mereka membersihkan tubuhnya, setelah itu kembali kekebun.
"...iya Cici, sudah kok, kamu boleh pulang...", "hmm iya pak...", "ini bawa aja pulang buat dirumah ya...", "ooh iya pak terima kasih..." Cici pun pulang setelah semua sudah selesai, ia juga membawa sekeranjang buah hasil panen. Cici tak perlu berjalan jauh, sebentar sudah sampai rumahnya. "Cici...hehe...", "oh iya pak..." didepan rumah Cici sudah ada kepala desa. "wah udah panennya ya?", "iya pak... ini saya dikasih satu keranjang...", "ooh iya iya... Cici habis ini mau kemana?", "ndak tau pak... kayaknya Cici mau istirahat sebentar...", "ooh gitu...hehe..." Cici masuk kerumah, si kepala desa ikut juga. Cici maunya istirahat, tapi tentu kepala desa malah terus mendekati Cici, bahkan minta jatah ngentot lagi. Cici pun diperkosa dirumahnya lagi, buah hasil panen tadi belum sempat ia coba santap, malah kini ia sudah disantap duluan oleh pak kepala desa.
"mmh...eh... susah ya...", "awas mbak kalau gak sampe yang lain aja...wah..." Cici berusaha menggapai buah yang agak jauh, ia merentangkan badan nya kedepan, tapi masih tak sampai, malahan kini toket besarnya terlihat menggantung dan tiba tiba sudah keluar dari tanktop saja. "hmm ndak sampe pak...", "eh...tunggu coba lagi mbak... pasti bisa..." sekarang malah CIci dicoba mencoba lagi, cewek itu pun menurut, kini toket besarnya jadi menjuntai indah. "mmh... ndak bisa pak...", "ooh... iya udah... yang itu aja Cici....", "iya pak...hmm..mh..." Cici pun lanjut memetik buah, cewek itu seperti tak merasa toket besarnya sudah terbebas dari tanktopnya. "waduh...wah..." pria tadi tiba membawa keranjang, dan langsung kaget melihat Cici diatas tangga itu. "hehe...eh, Cici udah ini... kamu turun dulu ya..." ,"iya pak..." Cici pun turun dari tangga. "hehe... nah... kita kesana dulu aja ya Cici... kamu bawa itu yang udah penuh..." ,"iya pak..." Cici malah diajak pergi oleh pemilik kebun itu. Pria yang baru datang itu geleng geleng saja, ia jadinya kembali memanen buah sendiri.
"Cici istirahat dulu... ini kan udah dapet buah banyak...", "hmm iya pak...ngh...ah..mh..." Cici diajak bersantai duduk berdua dengan pemilik kebun itu, tapi malah kini tubuh montoknya dijamah lagi. "hehe... Cici, memang tinggal didesa ini sama siapa?", "saya sendiri aja pak...mh..ngh..." Cici diajak ngobrol, sembari pria disebelahnya itu sudah sibuk menggunakan tangannya meremas toket besar milik Cici. "ooh... hebat brarti ya mbak Cici berani...hehe...waduh..wah...", "mh...ahn..ngh...mh..." tentu segera saja air susu muncrat dari puting merah muda cici, karena toket besar milik cewek itu sedari tadi bergoyang, dan kini bahkan sibuk diremas. "wah... ini perlu dipanen juga nih buahnya...hehe... bentar mbak Cici... dilepas aja bajunya nanti basah loh...", "hmm..iya pak...ah..." tanktop Cici dilepas, kini malah makin sibuk CIci merasakan toket besarnya yang diremas remas, "hehe...umm...sluurp..mmh...aah...mm..." Pria pemilik kebun itu malah panen susu dari buah dada besar milik Cici. "mmh...ah...ah...ngh..." Cici mendesah saja, saat toket besarnya terus diperah susunya. "wah wah...liat tuh...", "iya udah tau... emang hebat ya Cici itu..." dua pekerja kebun itu berhenti sebentar, untuk melihat dari jauh saat cici yang sedang digrayangi itu. "wah mau ah...", "sst nanti aja... ini diselesaiin dulu aja...", "oalah iya iya..." dua pria itu pun bergegas menyelesaikan tugasnya saja dulu, sebelum menemui Cici untuk minta jatah juga.
"hehe...umm...sluurpp..mh...ah... Kalau gitu tiap hari Cici harus keluarin susunya ini ya...", "iya pak...mh... kalau ndak kadang sakit...", "mm... sluurp...ah... gitu ya...hehe... bentar Cici..." pemilik kebun itu malah mencopot celana yang dipakai CIci, "hmm..mh... panennya sampai jam berapa pak?" Cici malah bertanya, bukannya memperhatikan dirinya yang sudah telanjang. "sampe siang nanti...wah..." Pria itu kagum, bisa melihat tubuh mulus cici Seluruhnya. "ooh gitu ya pak..mmh..ah...ahn...", "hehe... sini Cici..wah..." Cici mulai sibuk tubuhnya digrayangi dari atas sampe bawah, bahkan kini bibir vaginanya sudah sibuk dielus juga. "mmh..ah...ah...aahn...", "dibuka dulu kakinya CIci...nah...hehe...", "mmh...ah..pak...ah.. aaahn!" Cici mulai merasakan sesuatu merayap diselangkangannya, dan tentu tak lama kemudian memeknya disusupi penis tegak, sleep, langsung sesak penuh terisi penis tegak. "wah..uh...hehe..mh...mh..." clep clep clep, langsung saja pria itu menggesekan penisnya maju mundur, suara tabrakan tubuhnya dengan Cici terdengar nyaring, pekerja lain dikebun itu jadi makin tak tahan jadinya. "ah...ah... mmh...aahn..." Cici mendesah saja, memberontak pun tidak. "wah... gak ajak ajak nih pak...", "hehe..mh... iya udah gih, bantuin Cici nih... minta di panen juga..", "ooh iya pak...hehe..." akhirnya dua pria tadi sudah mendekat, mereka tentu mau ikutan beraksi menikmati tubuh montok Cici itu. Kini pemilik kebun itu fokus saja menahan tubuh montok Cici, juga terus ia tancapkan penis tegaknya dalam memek hangat Cici. dua pria ada didepan Cici, mereka sibuk meremas remas toket besar Cici, dan mulai mereka tampak senang akhirnya bisa mencicipi susu segar langsung dari puting merah muda Cici. "m...sluurp..mh...ah...wah enaknya...", "sluurp..ah.. paling enak memang habis manen ya minum susu..hehe..." toket besar Cici tak berhenti diurut dari pangkal sampai keujung, lalu tampak air susu muncrat terus dari puting merah muda Cici. waktu panen dikebun itu jadi terbuang banyak karena pekerjanya sibuk gangbang Cici.
"ah...ah...aahn...", "uh..uh..mh...wauh..." Croot croot, pemilik kebun itu tak lama kemudian sudah klimaks, puas ia entot si Cici itu. "wah udah ya bos...", "iya..hehe... nah..." Cici tampak kini dipegangi dua pekerja kebun itu. "mmh..ah...ah...", "wah... Cici... mending kesana dulu ya...", "mh...ah...i...iya..ngh..." Cici dibawa pergi, ia diajak pergi kebelakang kebun, disana ada aliran air, jadi Cici bisa membersihkan tubuhnya. "nah...hehe...wah...", "mmh...mas... ini airnya dari sungai ya?", "iya bener Cici...hehe..." Cici baru selesai, kini tubuhnya jadi bersih mengkilau kena cahaya matahari. "rumahku dideket sungai disana itu mas...", "oh... agak deket sini dong ya...", "iya mas..mh...ah..uh..mh..", "mmh...wah susunya masih keluar loh Cici..umm...sluurp..mhm..", "iya mas..ngh...", "biar kami bantu dulu ya... kan gak enak nanti kalau mau pakai baju lagi kalau susunya masih keluar...hehe... umm...sluurp..mmh..ah..." Cici malah kembali tubuhnya dijamah lagi, toket besarnya juga dipompa keluar lagi susunya. Pemilik kebun tadi sudah puas, jadi ia tidak mencari dua pekerjanya yang tak kunjung kembali, ia pindahkan hasil panennya itu ketempat yang teduh. Sampai selesai, ia tidak melihat dua pekerjanya kembali, pria itu kemudian memutuskan menghitung saja hasil panennya, sekalian perhitungan untungnya. memang dua pekerjanya masih sibuk dengan Cici, kini dua orang itu juga sudah telanjang, dan sibuk ngentot dengan Cici. "ummgh..mh...mh...ngh...", "uuh...wah... iya gitu Cici...enak..mh..", "mmg.h.mgh.... nnngh!", "hehe... Cici hebat ya... tinggal didesa ini itu keputusan bagus... hehe...uh..." Cici kembali sibuk, seperti halnya saat disungai beberapa hari lalu, kini Cici sibuk melawan dua penis tegak, mulut dan memeknya sibuk diganggu penis tegak. kini cewek itu bergerak maju mundur tubuhnya, setiap gerakan ia pasti merasakan gesekan penis pada tubuhnya, tampak juga toket besar milik Cici berayun indah, meneteskan susu terus. "mmh..mh...mmgh...", "aduh ah..." Crot croot, Cici menerima semprotan sperma dalam mulutnya. "mgmh..uhuk uhuk..uh..mh...", "wah... hehe...mh..mh..." pria yang satu tak mau kalah, jadi ia sodokan penisnya maju mundur dengan cepat dalam memek hangat Cici. "ah...ah...ah...aahn...", "mmh... wah...uh..." Croot croot, memek Cici jadi terisi sperma lagi. Dua pria itu pun lega sudah bisa menyetubuhi Cici. Setelah puas, baru mereka membersihkan tubuhnya, setelah itu kembali kekebun.
"...iya Cici, sudah kok, kamu boleh pulang...", "hmm iya pak...", "ini bawa aja pulang buat dirumah ya...", "ooh iya pak terima kasih..." Cici pun pulang setelah semua sudah selesai, ia juga membawa sekeranjang buah hasil panen. Cici tak perlu berjalan jauh, sebentar sudah sampai rumahnya. "Cici...hehe...", "oh iya pak..." didepan rumah Cici sudah ada kepala desa. "wah udah panennya ya?", "iya pak... ini saya dikasih satu keranjang...", "ooh iya iya... Cici habis ini mau kemana?", "ndak tau pak... kayaknya Cici mau istirahat sebentar...", "ooh gitu...hehe..." Cici masuk kerumah, si kepala desa ikut juga. Cici maunya istirahat, tapi tentu kepala desa malah terus mendekati Cici, bahkan minta jatah ngentot lagi. Cici pun diperkosa dirumahnya lagi, buah hasil panen tadi belum sempat ia coba santap, malah kini ia sudah disantap duluan oleh pak kepala desa.
ليست هناك تعليقات